Foto: kemenpora.go.id (Ist)
PALEMBANG - Ajang pesta olahraga se-Asia Tenggara, South East Asian (SEA) Games ke-26 akan berlangsung di dua kota, Palembang-Jakarta, pada medio November mendatang. Tuan rumah Indonesia terpuruk prestasinya dari menjadi juara umum langganan di era 70 hingga 80-an, kini hanya berkutat dalam posisi 3 besar saja.
Strategi untuk mencapai perolehan medali yang signifikan juga jadi pertimbangan jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI demi mengembalikan supremasi panji-panji Garuda Merah-Putih. Maka, menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, pihaknya bersama para Pengurus Besar (PB) olahraga yang bersangkutan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olahraga Indonesia (KOI) serta Satuan Pelaksana Prestasi Indonesia Emas (Satlak Prima), merumuskan soal teknis kepertandingan beberapa nomor yang meliputi beragam cabang olahraga (cabor).
"Awalnya, dari 577 nomor yang akan dipertandingkan, kemungkinan yang nanti akan digelar hanya kurang dari 500 nomor saja. Hal ini berkaca dari pengalaman negara Laos sebagai penyelenggara SEA Games 2009 lalu," ujar Menpora Andi Mallarangeng saat jumpa pers di Griya Agung, Palembang, Jumat (21/1/2011).
Namun, dilanjutkan Andi, hal itu tidak terlepas juga dari finalisasi mengenai nomor-nomor pada cabor yang akan dibahas dalam pertemuan SEAG Council di Bali pada akhir bulan Januari nanti. Yang jelas, Indonesia akan berstrategi demi mempengaruhi perolehan medali sejauh menjunjung tinggi prinsip-prinsip sportivitas keolahragaan.
Menpora sendiri optimis Indonesia meraih target prestasi dengan meraup antara 25 sampai 35 persen medali emas yang disediakan. Mungkinkah SEAG XXVI Palembang-Jakarta 2011 menjadi awal kebangkitan dunia olahraga nasional di pentas regional yang pernah dijayai Garuda Merah-Putih dua dasawarsa silam?(acf)
